Senin, 10 April 2017

Model Pembelajaran Problem Solving(Pemecahan Masalah)

Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Problem Solving(Pemecahan Masalah)





A. Pengertian Problem Solving

Metode Problem Solving atau juga sering disebut dengan nama metode pemecahan masalah merupakan suatu cara yang dapat merangsang seseorang untuk menganalisis dan melakukan sintesis dalam kesatuan struktur atau situasi dimana masalah itu berada, atas inisiatif sendiri. Metode ini menuntut kemampuan untuk dapat melihat sebab akibat atau relasi-relasi diantara berbagai data, sehingga dapat menemukan kunci pembuka masalahnya. 
Metode pemecahan masalah (Problem Solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Metode Problem Solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam metode Problem Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan (Syaiful Bahri Djamarah 2006: 92). 
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode Problem Solving merupakan suatu metode pemecahan masalah yang menuntut peserta didik untuk dapat memecahkan berbagai masalah yang ada baik secara perorangan maupun secara kelompok. Metode Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Karena dalam metode ini peserta didik dituntut untuk dapat memecahkan persoalan yang mereka hadapi. Proses pembelajarannya menekankan kepada proses mental peserta didik secara maksimal, bukan sekedar pembelajaran yang hanya menuntut peserta didik untuk sekedar mendengarkan dan mencatat saja, akan tetapi meghendaki aktivitas peserta didik dalam berpikir. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah kemampuan peserta didik dalam proses berpikir utuk memperoleh pengetahuan (Wina Sanjaya, 2005: 133). 
Sejalan dengan pendapat yang telah disampaikan oleh Wina Sanjaya, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Karena metode tersebut menekankan pada kemampuan peserta didik untuk dapat memecahkan suatu permasalahan. Dengan demikian maka kemampuan berpikir kritis peserta didik akan terus terlatih. 


B. Tujuan Utama Penggunaan Model Problem Solving

Tujuan utama dari penggunaan metode Problem Solving tersebut antara lain: 
  1. Mengembangkan kemampuan berpikir, terutama didalam mencari sebab akibat dan tujuan suatu masalah. Metode ini melatih peserta didik dalam cara-cara mendekati dan cara-cara mengambil langkah-langkah apabila akan memecahkan suatu masalah. 
  2. Memberikan kepada peserta didik pengetahuan dan kecakapan praktis yang bernilai atau bermanfaat bagi keperluan hidup seharihari. 
Metode ini memberikan dasar-dasar pengalaman yang praktis mengenai bagaimana cara-cara memecahkan masalah dan kecakapan ini dapat diterapkan bagi keperluan menghadapi masalah-masalah lainnya didalam masyarakat. Kesimpulan dari penjelasan diatas, tujuan utama dari metode Problem Solving yaitu agar peserta didik mampu berpikir secara kritis dalam menghadapi suatu masalah dalam kehidupannya, baik masalah pribadi maupun masalah kelompok, sehingga dapat menemukan jalan keluar dari permasalahan yang mereka hadapi. Selain itu, diharapkan pula agar peserta didik mampu menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, sehingga dapat merangsang perkembangan cara berpikir dan kemampuan mereka


C. Ciri-Ciri  Model Problem Solving

Martinis Yamin (2009: 82-83) mengemukakan ciri-ciri pokok metode Problem Solving adalah sebagai berikut: 
  1. Siswa bekerja secara individual atau dalam kelompok kecil. 
  2. Tugas yang diselesaikan adalah persoalan realistis untuk dipecahkan. 
  3. Siswa menggunakan berbagai pendekatan jawaban.
  4. Hasil pemecahan masalah didiskusikan antara semua siswa.

D. Langkah-langkah  Model Problem Solving

Langkah-langkah dalam penggunaan metode Problem Solving menurut Syaiful Bahri Djamarah sebagai berikut: 
  1. Guru membagi kelas kedalam kelompok-kelompok kecil 
  2. Guru membagikan LKS yang berisi permasalahan-permasalahan yang harus dipecahkan 
  3. Peserta didik mencari data atau keterangandari berbagai sumber yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, misalnya buku, artikel, atau diskusikelompok. 
  4. Menerapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. 
  5. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini pesertadidik harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul- betul yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok, apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. 
  6. Menarik kesimpulan, pesertadidik harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi. 
  7. Mempresentasikan hasil jawaban dari persoalan yang telah dipecahkan. 

E. Kelebihan Model Problem Solving 
  • Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja. 
  • Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan peserta didik menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi permasalahan didalam kehidupan nyata. 
  • Mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam rangka memahami bahan ajar. 
  • Memberikan tantangan kepada peserta didik, dan mereka akan merasa puas dari hasil penemuan baru itu. 
  • Dapat melibatkan peserta didik secara aktif dalam belajar. 
  • Dapat membantu peserta didik mengembangkan ketrampilan berpikir kritis dan kemampuan mereka mengadaptasi situasi pembelajaran baru. 
  • Pemecahan masalah membantu peserta didik mengevaluasi pemahamannya dan mengidentifiksikan alur berfikirnya. 
  
E. Kekurangan Model Problem Solving
  • Memerlukan kemampuan khusus dan ketrampilan guru dalam menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikirpeserta didik, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik. 
  • Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain. 
  • Mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi peserta didik. 
  • Ketika peserta didik bekerja dalam kelompok, mudah kehilangan kemampuan dan kepercayaan, karena didominasi oleh yang mampu.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan metode Problem Solving yaitu dapat melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna karena peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, selain itu metode ini juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, karena mereka akan terbiasa dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang menuntut untuk dipecahkan. Namun disisi lain metode ini juga memerlukan banyak waktu dalam pengaplikasiaanya.


Sekian postingan kali ini. Semoga bermanfaat :)


0 komentar:

Posting Komentar